Orientasi
|
Setiap pagi wajah lelaki muda itu selalu
kujumpai di depan rumah. Dengan baju
seragamnya, terlihat gagah. Kami bertatapan sejenak lalu sama-sama menunduk
dan berjalan dalam diam. Aku keluar gang tempat kost, menuju jalan raya.
Kebetulan aku akan berangkat kerja di kota Trenggalek. Sedangkan lelaki muda
ini akan berangkat kerja menuju arah kota Blitar.
Lama-lama tidak enak juga berjalan dalam
diam. Eh, ternyata dia juga punya rasa
yang sama.
Suatu pagi, tepatnya Jumat pagi, dia
tersenyum dan menyapaku. “Kerja di mana, Dik?” tanyanya lirih
“Ngajar di SMP Pogalan, Mas.” Lalu kebisuan
mewarnai perjalanan kami lagi.
|
Komplikasi
|
Sebulan lamanya kebersamaan ini terasa sunyi.
Suatu pagi, hujan deras tidak bisa diajak kompromi. Wah, matilah aku. Pasti
aku akan datang terlambat di sekolah. Aku belum punya payung!
Pucuk dicinta ulam tiba. Alhamdulillah,
lelaki muda itu lewat depan tempat kostku. Aku pura-pura menundukkan kepala.
Terdengar suara lirih memanggilku,”Dik, ayo
berangkat, nanti terlambat,lho!”
Akhirnya aku berjalan berdampingan dengan Mas
Iskhan dengan tergesa-gesa ke jalan raya. Aku tahu namanya dari identitas
nama di dadanya. Ternyata mas Iskhan cakep juga. Hidung mancungnya terlihat
dari samping, saat aku melirik sejenakke arahnya.
Oh, kenapa dada ini tiba-tiba berdegup
kencang? Adakah rasa lain di hari ni?
|
Resolusi
|
Pulang kerja badanku meriang semua. Ini pasti
karena air hujan tadi. Esuk harinya, aku semakin menggigil kedinginan. Semua
teman kost sudah berangkat kerja.
“Aku
harus ke dokter,” batinku pasti. Aku bergegas ganti baju setelah
sebelumnya menelepon kepala sekolah untuk minta izin.
Sesaat aku sudah keluar pagar. Ya Alloh!
Siapa yang sedang berdiri tegak di tepi jalan itu? Ternyata Mas Iskhan.
“Aku tunggu dari tadi kok gak keluar-keluar,
Dik? Sapanya lirih.
“Aku sakit,Mas. Ini mau ke dokter.” Jawabku
sambil merapatkan jaket.
“Lho, badanmu panas sekali!” Katanya sambil
memegang keningku.
“Ayo saya antarkan.” Lanjutnya sambil
menggandeng tanganku .
Duh, Gusti. Aku seperti tersambar petir.
Pulang dari dokter aku diantar pulang naik
becak oleh Mas Iskhan.
Dia mengantarku sampai ruang tamu. Aku
persilakan dia duduk. Lebih kaget aku ketika Mas Iskhan melanjutkan
perkataannya.
“Dik, Sabtu ini aku akan datang melamarmu ke
rumah orang tuamu.”
|
-
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN STUDI TENTANG PROSES PENGOLAHAN DAUN TEH HITAM DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII WONOSARI LAWANG MALAN...
-
BIMBINGAN BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PAKET 2 Pilihlah satu jawaban yang paling benar! Bacalah paragraf yang belu...
-
STRUKTUR TEKS PARAGRAF Pernyataan Umum Pantai Soge adalah pantai yang berada di wilayah Ka...
Sunday, August 17, 2014
CONTOH TEKS CERPEN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment