KISAH
NABI ISMAIL AS
Inilah
syair dari saya
Yang mengangkat sebuah cerita nyata.
Cerita pada
zaman dahulu kala.
Kisah Nabi Ismail itu judulnya.
Nabi Ibrahim nama ayahnya.
Siti Hajar nama ibunya.
Ismail adalah putra kedua.
Yang amat dicintai orang tuanya.
Pada saat itu juga.
Perintah Allah
datang padanya.
Lewat mimpi
dalam tidurnya.
Menyembelih
ismail putra kandungnya.
Ketika terbangun dari tidurnya.
Berdebarlah hati ayahnya.
Ujian ini diluar nalarnya.
Tapi Allah lah yang menghendakinya.
Keraguan menyelmuti hatinya.
Dalam hati ia bertanya- tanya.
Apakah aku sanggup melakukanya.
Menyembelih putraku yang aku cinta.
Dalam hati ayahnya tak tega.
Menyembelih anak tercinta.
Tapi apalah daya.
Ayahnya tetap harus melakukanya.
Hajar tampak sedih hatinya.
Mendengar pengakuan dari suaminya.
Menyerahkan Ismail putranya.
Untuk disembelih rasanya tak tega.
Ismail tampak ikhlas menjalaninya.
Amat pasrah dalam benaknya.
Begitu tabah dalam hatinya
Menerima perintah Allah Ta’lah.
Ismail ikhlas menerima semua.
Karena dia lebih cinta.
Pada Tuhan Yang
Maha Esa.
Melebihi suatu
apapun juga.
Iblis berusaha menghalanginya.
Dengan segala daya upaya.
Berbagai godaan tiada hentinya.
Tetapi Ibrahim tetap kuat imannya.
Nabi Ibrahim
dengan hati dilema.
Mengajak Ismail
putra kandungnya.
Pergi ke bukit
jauh dimata.
Hanya mereka
berdua di sana .
Kain putih menutup wajah putranya.
Pedang kini telah disiapkanya.
Saat pedang menempel leher putranya.
Subhanallah, Allah menggantinya domba.
Hati Ibrahim begitu gembira.
Karena Allah
masih cinta.
Kepada Ismail
putra tercinta.
Dan juga pada dirinya.
Mulai saat itu juga.
Umat Islam seluruh dunia.
Selalu memperingatinya.
Sebagai hari raya Idul Adha.
Ibrahim mendapat perintah.
Untuk mendirikan Ka’bah.
Yang akan digunakan untuk ibadah.
Seluruh tamu-tamu Allah.
Ibrahim memberi tahu putranya.
Mereka membangun Ka’bah berdua.
Mengangkut batu, pasir serta lainnya.
Dengan tenaga yang ada padanya.
Bangunan itu selesai juga.
Allah mengajarkan kepada mereka.
Tata cara untuk
beribada.
Menyembah Allah
Tuhan Maha Esa.
Itulah tadi syair dari saya.
Semoga berkenan di hati anda.
Menjadi panutan untuk anda.
Menjalani hidup penuh taqwa.
NAMA
: AYU RAHMAWATI
NO.
ABSEN : 08
KELAS
: IX A
SMPN 1 KARANGGENENG LAMONGAN
No comments:
Post a Comment