Friday, May 21, 2010

Seminar Inovasi dan Kreasi Pembelajaran

Seminar Inovasi dan Kreasi Pembelajaran

Meningkat Kualitas Guru Pasuruan

Setelah mendapatkan program peningkatan kualitas selama hampir dua tahun, guru-guru di Pasuruan mulai menunjukkan hasil yang gemilang. Hal ini terungkap saat Seminar “Inovasi dan Kreasi Pembelajaran” di Pasuruan hari ini (5/3). Program peningkatan kualitas tersebut merupakan bentuk kerja sama antara Pemerintah Kabupaten dan Kota Pasuruan dengan PT. HM Sampoerna Tbk serta Sampoerna School of Education.

Seminar diisi oleh presentasi hasil Penelitian Tindakan Kelas dari tiga orang guru terpilih. Ketiga guru tersebut dinilai memiliki penelitian terbaik dan berhasil menyisihkan 30 guru mata pelajaran MIPA lainnya yang telah mengikuti program peningkatan kualitas di Pasuruan.

Ketiga guru tersebut adalah Nurhayati, Guru SMAN 1 Gondangwetan - Pasuruan dengan penelitian “Penerapan Model Problem Possing dan Inkuiri (PPIQ) untuk Meningkatkan Interaksi dan Motivasi Belajar Siswa”, Hari Wahyono, SMAN 1 Kejayan – Pasuruan, mengenai penggunaan bejana air untuk membantu pemahaman siswa mengenai volume Bangun dimensi tiga, serta Agustina Dwi Dasawarti, SMAN 1 Kejayan – Pasuruan, mengenai penerapan metode problem posing pada bahasan Thermokimia.

Seminar ini merupakan bagian dari program peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah yang dilaksanakan di tiga daerah yaitu Kabupaten Karawang, Kotamadya Surabaya dan Kota serta Kabupaten Pasuruan selama tiga tahun. Secara keseluruhan, program yang didanai oleh PT. HM Sampoerna Tbk ini akan diikuti oleh 90 kepala sekolah dan 2.270 guru di tiga daerah tersebut.

Program peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah ini meliputi pelatihan kepemimpinan, inovasi dalam metode mengajar, master teacher , penelitian tindakan kelas, menjadi peserta dalam Konferensi Guru Indonesia serta pengembangan sarana resource center bagi para peserta pelatihan terpilih.

Data Depdiknas (2005/2006) menunjukkan bahwa di Kota dan Kabupaten Pasuruan terdapat 14.695 orang guru dan kepala sekolah, namun sebanyak 5.492 di antaranya belum dapat memenuhi standar kualitas sebagai seorang guru.

Pada kesempatan tersebut, Kenneth Cock, Director of Teacher Institute menyatakan “Melalui program ini kami berusaha untuk membentuk generasi baru guru Indonesia, generasi guru yang profesional, inovatif, dan berstandar internasional. Hari ini, saya bisa melihat bahwa generasi baru itu telah lahir.”

Ayo mana dinas pendidikan lain? Cepat ambil langkah dan kerja sama dengan perusahaan swasta yang peduli atas kemajuan pendidikan. Jangan hanya sibuk membohongi bangsa dengan nilai ujian akhir sangat baik tapi tidak berkualitas.

Pemerinth daerah jangan hanya sibuk menghabiskan uang negara. Investasikan dana negara untuk meningkatkan mutu pendidikan. Guru-guru jangan terus menerus dikebiri dan bangsa ini jangan terus-menerus ditipu. Lihat Pasuruan! Anda ingin, maka kerja samalah dengan perusahaan yang ada di kabupaten Anda masing-nasing. Sebagai kepala daerah dan penerima amanat laksanakan tugas Anda dengan baik. Kami sebagai guru sangat bangga punya kepala daerah yang mengutamakan ilmu.

No comments:

Post a Comment