Peluncuran
Pusat Pengembangan Kualitas Guru Pertama di Indonesia
“Teachers Learning Center”
Pasuruan menjadi daerah pertama di Indonesia yang memiliki pusat pengembangan kualitas guru yang terintegrasi untuk semua jenjang pendidikan. Teachers Learning Center didirikan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas guru khususnya di Jawa Timur, dan kelak akan menjadi model pusat pengembangan kualitas bagi guru di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Disponsori oleh PT. HM Sampoerna Tbk., melalui Sampoerna School of Education, Teachers Learning Center diresmikan hari ini oleh Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta Bupati dan Walikota Pasuruan (15/4).
Tuntutan bagi guru untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas dirinya agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia, sayangnya berbanding terbalik dengan pengembangan kualitas guru dan fasilitas yang disediakan untuk hal tersebut. Hal ini tercermin dari ketiadaan pusat pengembangan kualitas guru serta dari Data Depdiknas (2005/2006) yang menunjukkan bahwa di Kota dan Kabupaten Pasuruan terdapat 5.492 orang guru dan kepala sekolah yang belum dapat memenuhi standar kualitas sebagai seorang guru. Bila seorang guru rata-rata mengajar 40 siswa, bayangkan ada berapa ratus ribu siswa di Pasuruan yang harus menerima pendidikan yang tidak berkualitas.
Hal inilah yang melatar belakangi dibangunnya Teachers Learning Center (TLC) di Pasuruan. Guna menyediakan akses sumber belajar bagi guru, TLC dilengkapi dengan perpustakaan yang dilengkapi oleh buku-buku pendidikan dan keguruan, media pembelajaran, akses ke berbagai jurnal on-line internasional, komputer-komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet, serta sebuah ruangan yang ditujukan untuk penyelenggaraan diskusi.
“Hari ini merupakan hari yang besar dan bersejarah bagi Pasuruan, dan merupakan suatu kebanggaan bagi Pasuruan dapat menjadi pionir dalam peningkatan kualitas guru di Indonesia.” Ungkap Amin Nurrokhan, selaku Walikota Pasuruan.
Sementara Bupati Pasuruan Dade Angga menambahkan “Agar dampak dari inisitaif ini dapat terus bergulir dan terus berkembang, setelah dibimbing oleh Sampoerna School of Education dalam pengembangan TLC di tiga tahun pertama, Pemerintah Kota dan Kabupaten Pasuruan telah berkomitmen untuk melanjutkan pembiayaan dari kas Dinas Pendidikan.”
“Dibandingkan dengan negara tetangga kita, kualitas guru Indonesia masih tertinggal, dan hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Kami berharap inisiatif yang diambil oleh PT. HM Sampoerna Tbk ini dapat menjadi pemicu percepatan pengembangan kualitas guru bangsa.” Tutur Niken Rachmad, Direktur Komunikasi PT. HM Sampoerna Tbk.
Pernyataan Niken juga diamini oleh Baedhowi selaku Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang menambahkan “Kualitas guru tidak lagi dapat dipandang sebelah mata. Dibutuhkan komitmen dari banyak pihak untuk memajukan kualitas guru yang notabene juga memajukan kualitas bangsa.”
TLC merupakan bagian dari program peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah yang dilaksanakan di tiga daerah yaitu Kabupaten Karawang, Kotamadya Surabaya dan Kota serta Kabupaten Pasuruan. Secara keseluruhan, program yang didanai oleh PT. HM Sampoerna Tbk. ini akan diikuti oleh 90 kepala sekolah dan 2.270 guru di tiga daerah tersebut dan dilaksanakan selama tiga tahun.
Selain TLC, program peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah ini meliputi pelatihan kepemimpinan, inovasi dalam metode mengajar, master teacher, penelitian tindakan kelas, seminar, dan menjadi peserta dalam Konferensi Guru Indonesia.
Menutup acara Prof. Dr. Paulina Pannen selaku Ketua Sampoerna School of Education menyatakan “Meningkatkan kualitas guru adalah meningkatkan kualitas bangsa. Negara ini membutuhkan lebih banyak TLC, sehingga akan ada lebih banyak guru yang meningkat kualitasnya, sehingga akan dapat memicu percepatan kemajuan bangsa.”
Komentar penulis
Saya sangat salut kerja sama antar Pemerintah Pasuruan dengan PT. HM Sampoerna untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mutu guru. Langkah ini hendaknya diikuti oleh bupati dan kepala dinas pendidikan yang ada di Indonesia. Jangan bangga dengan mengangkat kepala sekolah yang tak bermutu karena mendukung Anda waktu pilkada. Sehingga menghasilkan kepala sekolah yang menghabiskan dana bos dan bantuan lain dengan kegiatan yang tidak bermutu. Marilah tingkatkan pendidikan dengan kerja sama yang baik antarsemua pihak khususnya perusahaan yang peduli atas kemajauan bangsa.
No comments:
Post a Comment