Wednesday, May 12, 2010

CONTOH LAPORAN BENTUK MAKALAH



LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

STUDI TENTANG PROSES PENGOLAHAN

DAUN TEH HITAM DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII WONOSARI LAWANG MALANG











Oleh :

1. KARTINING TWIN

2. SITI FATIMAH

3. NANIN MAIFUROH

4. MOH. MIFTAKHUL ILMI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU

SMA WAHID HASYIM Model

SUMBERWUDI KARANGGENENG LAMONGAN

TP. 2009/2010


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

STUDI TENTANG PROSES PENGOLAHAN

DAUN TEH HITAM DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII WONOSARI LAWANG MALANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti

Ujian Nasional 2010 pada SMA Wahid Hasyim Model

Sumberwudi Karanggeneng Lamongan






Oleh :

1. KARTINING TWIN

2. SITI FATIMAH

3. NANIN MAIFUROH

4. MOH. MIFTAKHUL ILMI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU

SMA WAHID HASYIM Model

SUMBERWUDI KARANGGENENG LAMONGAN

TP. 2009/2010


HALAMAN PERSETUJUAN

Nama Peneliti :

1. KARTINING TWIN

2. SITI FATIMAH

3. NANIN MAIFUROH

4. MOH. MIFTAKHUL ILMI

STUDI TENTANG PROSES PENGOLAHAN DAUN TEH MENJADI

TEH HITAM DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII

WONOSARI LAWANG MALANG

Telah memenuhi syarat untuk disetujui dan diujikan

Karanggeneng, Oktober 2009

Pembimbing I

M. HARIS AMIN, S.Si

Pembimbing II

BURASIN, S.Pd


HALAMAN PENGESAHAN

Nama Peneliti : 1. KARTINING TWIN

2. SITI FATIMAH

3. NANIN MAIFUROH

4. MOH. MIFTAKHUL ILMI

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Judul Penelitian : STUDI TENTANG PROSES PENGOLAHAN DAUN TEH MENJADI TEH HITAM DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII WONOSARI LAWANG MALANG

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Praktik Kerja Lapangan

SMA WAHID HASYIM Model

Sumberwudi Karaggeneng Lamongan

Hari :

Tanggal : November 2009

Tim Penguji :

1. ( ………………….. )

2. ( ………………….. )

3. ( ………………….. )

Mengetahui

Kepala SMA WAHID HASYIM Model

Drs. MASMUIN, M.Pd.I


HALAMAN MOTTO

Hai Manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai piku, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah

(Kata Mutiara ini dari Ayat Al Qur’an surat Al Hajj : 5)


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapnagan yang berjudul “STUDI TENTANG PROSES PENGOLAHAN DAUN TEH MENJADI TEH HITAM DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII WONOSARI LAWANG MALANG”.

Laporan PKL ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Ujian Nasional 2009 pada SMA Wahid Hasyim Model Sumberwudi Karanggeneng Lamongan.

Sholawat serta salam senantiasa tercurahnya kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya dari jalan gelap menuju yang terang benderang yakni ajaran Islam

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan berkat dukungan, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan yang baik ini, peneliti dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Masmuin, M.Pd.I selaku Kepala SMA Wahid Hasyim Model yang telah memberikan dukungan serta masukan pada peneliti sehingga dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan;

2. Bapak Ah. Khumaidi, S.Pd selaku wali kelas XII IPA telah banyak berperan memberikan bimbingan, dukungan, serta ilmunya selama dalam penulisan ini;

3. Bapak M. Haris Amin, S.Si selaku pembimbing I, serta sebagai guru bidang studi biologi yang telah banyak berperan memberikan bimbingan, dukungan, serta ilmunya dalam penulisan ini;

4. Bapak Burasin, S.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak berperan memberikan bimbingan, dukungan serta ilmunya dalam penulisan hasil penelitian ini;

5. Bapak dan Ibu guru yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama masa studi di SMA Wahid Hasyim Model;

6. Ibu Yustini, selaku pemandu yang telah banyak berperan memberikan data yang ada di Perkebunan Nusantara XII Lawang Malang.

7. Kedua orang tua peneliti tercinta yang memberikan bantuan doa dan motivasi demi terselesaikan penelitian ini;

8. Teman-teman peneliti yang telah banyak memberikan dukungan dalam penelitian ini.

Peneliti sadar bahwa penelitian karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan dalam penyusunan hasil penelitian ini dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Karanggeneng, Oktober 2009

Penulis


ABSTRAKSI

STUDI TENTANG PROSES PENGOLAHAN DAUN TEH MENJADI

TEH HITAM DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII

WONOSARI LAWANG MALANG

Nama Peneliti : 1. KARTINING TWIN

2. SITI FATIMAH

3. NANIN MAIFUROH

4. MOH. MIFTAKHUL ILMI

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Nama Lembaga : SMA Wahid Hasyim Model

Penelitian atau praktik kerja lapangan dalam penelitian ini adalah studi mengenai proses pengolahan daun teh yang berjenis Cammelia Asammica menjadi teh hitam di produksi di PT Perkebunan Nusantara XII Wonosari Lawang Malang.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana cara mengolah daun teh hitam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan cara mengolah daun teh menjadi teh hitam. Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengolahan teh hitam.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif serta studi lapangan dan studi kepustakaan.

Hasil yang dicapai dalam penelitian adalah proses pengolahan daun teh menjadi teh hitam melalui tahap : pelayuan, penggilingan dan fermentasi, pengeringan, sortasi dan grading, pengemasan.

Teh hitam sangat bermanfaat bagi kesehatan yaitu mencegah peningkatan kolesterol, menguragi serangan jantung, menekan timbulnya hipertensi bahkan bisa menghambat virus AIDS.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

ABSTRAKSI ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................

C. Tujuan Penelitian ..................................................................

D. Manfaat Penelitian ................................................................

E. Definisi Operasional .............................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Teh.......................................................................

B. Klasifikasi Teh ......................................................................

C. Morfologi Teh .......................................................................

1. Morfologi Tanaman Teh .................................................

2. Morfologi Pucuk Tanaman Teh ......................................

D. Teh Hitam .............................................................................

E. Kandungan Teh ....................................................................

F. Kandungan Teh Hitam .........................................................

G. Ekologi dan Penyebaran Teh ................................................

H. Manfaat Teh ..........................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................

B. Objek Penelitian ....................................................................

C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................

D. Teknik Analisis Data .............................................................

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ..................................................................

1. Kondisi Fisik ...................................................................

2. Kondisi Sosial Ekonomi .................................................

B. Hasil Penelitian .....................................................................

1. Proses Pengolahan Daun Teh menjadi Teh Hitam ..........

2. Manfaat Teh Hitam untuk Kesehatan .............................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................

B. Saran-saran ............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teh merupakan salah satu minuman yang terpopuler di dunia karena selain nikmat sekaligus sangat bermanfaat untuk kesehatan. Kombinasi antara kenikmatan dan kesehatan itulah yang menjadikan teh memiliki daya saing kuat dibandingkan minuman kesegaran lainnya.

Jenis teh pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama yakni teh hitam, teh olong dan teh hijau. Dari ketiga jenis teh tersebut cara pengolahannya berbeda-beda. Teh hitam diolah melalui proses fermentasi secara penuh, teh olong hanya melalui proses fermentasi, sedangkan teh hijau tidak melalui proses fermentasi.

Di era sekarang ini, di tengah trend gaya hidup yang modern ternyata tradisi minum teh masih membudidaya. Tradisi tersebut dapat kita ketahui dimana-mana, mulai dari warung tradisional hingga rumah makan kelasatas. Tradisi minum teh tersebut sangat sulit untuk digeser, karena selain menawarkan kenikmatan dan kesegaran, teh hitam ternyata secara khusus mampu mencegah penyakit diabetes.

Masyarakat pada umumnya belum mengetahui bagaimana teh yang baik, apakah proses pengolahannya telah sesuai dengan standar kesehatan, sebab itu konsumen teh pada umumnya meminum teh secara instant olahan pabrik. Oleh karena beberapa uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana proses pengolahan teh yang baik yang kami laporkan dalam bentuk laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang peneliti beri judul “STUDI TENTANG PROSES PENGOLAHAN DAUN TEH MENJADI TEH HITAM DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII WONOSARI LAWANG MALANG”.


B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengolah daun teh menjadi teh hitam?

2. Apa manfaat teh hitam bagi kesehatan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian sebagai berikut :

1. Menjelaskan cara mengolah daun teh menjadi teh hitam.

2. Mengetahui manfaat teh hitam terhadap kesehatan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah :

1. Sebagai bahan informasi serta tindak lanjut bagi semua pihak yang bergerak dalam pengolahan teh hitam.

2. Diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

3. Diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang manfaat teh hitam bagi kesehatan.

4. Sebagai bahan perbendaharaan kajian ilmu di SMA Wahid Hasyim Model Sumberwudi Karanggeneng Lamongan.

E. Batasan Masalah

Agar dalam penelitian ini tidak jauh menyimpang, maka peneliti melakukan batasan-batasan masalah sebagai berikut :

1. Daun teh yang dioleh menjadi teh hitam berasal dari daun teh berjenis Camellia Asammica.

2. Daun teh yang diolah yaitu daun yang tidak memiliki cacat seperti terkena penyakit.

3. Dalam penelitian ini dipusatkan pada ruang lingkup di PT Perkebunan Nusantara XII Wonosari Lawang Malang.


F. Definisi Operasional

Ada beberapa hal yang perlu dijelaskan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai berikut :

1. Proses : Rangkaian tindakan, pengelolahan yang menghasilkan suatu produk.

2. Study : Kajian, telaan ilmiah


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Tanaman Teh

Teh adalah tumbuhan yang daunnya dapat dijadikan sebagai minuman. The mengandung kafein atau sebuah infuse yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia Sinensis dengan air panas.

Istilah teh juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh misalnya teh rosehip, teh comomile, krisan, jiaogulan.

Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksida dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati 0%.

Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masish jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor 5 di dunia.

B. Klasifikasi Teh

Secara sistematika tanaman teh dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Divisio : Spermatophyta (tumbuhan biji)

2. Subdivisio : Angiospermae (tumbuhan biji terbuka)

3. Clas : Dialypatalea

4. Famili : Guttiferales (Elusiale)

5. Subfamili : Cammelliaceae (Tehaceae)

6. Genus : Cammellia

7. Spesies : Cammellia Sinensis


C. Morfologi Teh

1. Morfologi Tanaman Teh

Tanaman teh berbentuk pohon. Tingginya bisa mencapai belasan meter. Namun tanaman teh di perkebunan selalu dipangkas untuk memudahkan pemetikan, sehingga tingginya mencapai 90-120 cm.

Mahkota tanaman teh terbentuk kerucut. Daunnya berbentuk jorong atau agak bulat telur berbalik, tapi daun berigi. Daun tunggal dan letaknya hampir berseling. Tulang daun menyirip. Permukaan atas daun muda, berbuulu halus, sedangkan permukaan bawahnya bulunya hanya sedikit permukaan daun tua halus dan tidak berbulu lagi.

2. Morfologi Pucuk Tanaman Teh

Bunga tunggal dan ada yang tersusun dalam rangkaian kecil. Bunga muncul dari ketiak daun. Warnanya putih bersih dan berbau wangi lembut. Namun ada bunga yang berwarna semu merah jambu.

Mahkota bunga berjumlah 5-6 helai, putik dengan tangkai yang panjang atau pendek dan pada kepalanya terdapat 3 buah sirip. Jumlah benang sari 100-200. Buah teh berupa buah kotak berwarna hijau kecoklatan. Dalam 1 buah berisi 1 ® 6 biji, rata-rata 3 biji. Buah yang masak dan kering akan pecah dengan sendirinya serta bijinya ikut keluar. Bijinya berbentuk bulat atau gepeng pada satu sisinya, berwarna putih sewaktu masih muda dan berubah menjadi coklat setelah tua. Akar teh berupa akar tunggang dan mempunyai banyak akar cabang. Apabila akar tunggangnya putus, akar-akar cabang akan menggantikan fungsinya dengan arah tumbuh yang semula melintang (horizontal) menjadi ke bawah (vertikal). Akar bisa tumbuh besar dan cukup dalam, tanaman teh mengalami pertumbuhan tunas yang silih berganti. Tunas tumbuh pada ketiak / bekas ketiak daun. Tunas yang tumbuh kemudian diikuti dengan pembentukan daun. Tunas baru pada teh memiliki daun kuncup yang menutupi titik tumbuh serba daunnya.


D. Teh Hitam

Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan buat teh pascafermentasi, seperti teh merah. Bila teh hijau biasanya kehilangan rasanya dalam setahun, tetapi rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa tahun. Balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang de facto di Mongolia, Tibet dan Siberia pada abad ke-19.

Istilah teh hitam juga digunakan untuk menggambarkan secangkir teh tanpa susu, mirip dengan kopi yang dihidangkan susu maupun krim. Di negara-negara persemakmuran, teh hitam biasanya tidak diminum begitu saja tapi diberi susu.

Teh hitam lebih teroksidasi daripada ragam teh hijau, oolong, ketiga varietas itu terbuat dari daun Cammellia Sinensis. Teh hitam umumnya lebih berasa seleranya dan lebih banyak mengandung kafein, daripada teh yang tidak berfermentasi.

E. Kandungan Teh

Ada berbagai macam kandungan dalam teh. Secara umum memiliki komponen-komponen yang terdiri dari tannin, oils dan kafein. Tannin memberikan aroma harum pada teh, selain itu juga dapat menghilangkan beberapa jenis racun dan melindungi sel-sel otak sehingga dapat menimbulkan perasaan santai. Tannin juga mengandung zat epigallocatechin galat yang mampu mencegah kanker lambung dan kerongkongan. Oils memberikan rasa khas pada teh sehingga membedakan teh dengan jenis minuman yang lain. Kafein mampu menstimulasi otak sehingga membantu untuk berkonsentrasi. Sebuah daun teh mengandung zat-zat kimia yang cukup banyak antara theobromin, theofilin, tannin, xan-thine, adenine, kuersetin, naringenin dan floride. Setiap 100 gr daun teh mempunyai 17 kj dan mengandung 75-80 % air, polifenol 25 %, protein 20 %, karbohidrat 4 %, kafein 2,5-4,5 %, serat 27% dan pectin 6 %.


F. Kandungan Teh Hitam

Daun teh unggulan mengandung senyawa bioaktif polyfenol yang mengandung senyawa flavonoid, tannin, kafein dan asam fenalat. Juga mengandung vitamin B1, B2, C, E dan K. Serta kaya mineral fluor, mangan, kalsium, potassium dan kalium.

Senyawa katekin yang berada dalam senyawa flavonoid mengandung : Epikatelin (EC), Epikatekin Galat (ECG), Epigalo Katekin (EGC), Epigalo Katekin Falat (EGCG) dan Qiuercetin.

Katekin dalam teh hitam, senyawa yang disebut-sebut sebagai actor yang mampu melawan penyakit degeneratif adalah senyawa katekin. Senyawa katekin merupakan antioksidan, antikanker, antimutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. Senyawa katekin dalam teh hitam jumlahnya cukup signifikan.

Teh hitam Indonesia mengandung katekin yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau Jepang maupun China.

Theaflavin merupakan hasil oksidasi katekin akibat proses oksimatis pada pengolahan teh hitam. Dengan kata lain, theaflavin hanya terdapat dalam teh hitam atau teh yang telah mengalami oksimatis. Kekuatan theaflavin setara dengan katekin, bahkan beberapa publikasi terkini menyatakan bahwa theaflavin lebih potensial dari katekin. Terlepas dari mana yang lebih kuat, teh hitam mempunyai keduanya (katekin dan theaflavin).

G. Ekologi dan Penyebaran Teh

Tanaman teh termasuk genus Camellia yang memiliki 82 spesies, terutama tersebar di kawasan Asia Tenggara garis lintang 30° sebelah utara maupun selatan khatulistiwa. Tanaman teh berasal dari wilayah perbatasan negara-negara China selatan (Yunan), Laos barat laut, Mungthai utara, Burma timur dan India timur laut yang merupakan vegetasi hutan daerah peralihan tropis dan subtropis.

Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa oleh seorang Jerman dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada tahun 1826 tanaman teh berhasil ditanam melengkapi kebun raya Bogor dan pada tahun 1827 di kebun percobaan Cisurupan, Garut Jawa Barat.

Teh jenis Assam mulai masuk ke Indonesia (Jawa) dari Sri Lanka pada tahun 1877 dan ditanam oleh R.E Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat. Sejak itu pula perkebunan teh di Indonesia berkembang semakin luas. Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan teh di daerah Simalungun, Sumatera Utara.

H. Manfaat Teh

Teh mempunyai khasiat yang sangat penting untuk tubuh manusia, tidak hanya memberikan, tetapi juga mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan tubuh.

Beberapa manfaat teh untuk kesehatan antara lain :

1. Menurunkan ateroklerosis (pengerasan pembuluh darah).

2. Membantu meningkatkan kesehatan tubuh dan stamina

3. Membantu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh.

4. Membantu meningkatkan metabolisme dan kekebalan tubuh.

5. Membantu melancarkan pencernaan dan air seni.

6. Membantu menetralisir lemak dalam makanan

7. Melegakan dahaga.

8. Membantu menormalkan kadar gula darah dan kadar kolesterol.

9. Membantu menghentikan pendarahan dan pencegahan infeksi.

10. Membantu melindungi tubuh dari bakteri dan virus.

11. Membantu menghambat penggumpalan sel-sel platelet darah.

12. Membantu menormalkan hyperfuncion serta kelenjar gondok.

13. Membantu mengurangi kemungkinan terjadinya karies gigi dan penyakit gusi.

14. Membantu melawan osteoporosis dan pengapuran pada urat nadi.

15. Bagi wanita yang sedang hait, akan terhindari dari rasa sakit bahkan bisa lebih teratur.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah penelitian dengan cara deskriptif kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian dimana peneliti terjun langsung di lapangan sehingga peneliti dapat mengetahui secara langsung suatu fenomena atau gejala dan suatu keadaan tertentu, baik keadaan proses dalam pengolahan teh hitam.

B. Obyek dan Tempat Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam menulis laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah daun teh yang berjenis Camellia Assamica yang dapat diolah menjadi teh hitam yang terdapat di PT Perkebunan Nusantara XII Wonosari Lawang Malang.

C. Teknik Pengumpulan Data

Agar dalam penelitian ini memperoleh data yang actual, maka peneliti menggunakan beberapa metode :

1. Studi kepustakaan

Yaitu metode penelitian dengan cara mempelajarai buku-buku bacaan, catatan-catan, perpustakaan, serta buku-buku referensi lainnya yang berhubungan dengan teh, khususnya teh hitam.

2. Studi lapangan

Metode studi lapangan meliputi :

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian atau pengamatan secara langsuung dan mencatat dari setiap kegiatan.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara secara langsung terhadap….


c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang terdapat barang atau objeknya serta dapat digunakan sebagai bukti.

D. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif ini, setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah memilah-milah data. Data mana yang sesuai (relevan) dan data mana yang tidak sesuai. Setelah itu data dianalisis dengan menggunakan :

1. Analisis data deskriptif

Penelitian menggambarkan jawaban responden dari hasil wawancara dan observasi di atas dalam bentuk kontekstual.

2.


BAB IV

HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Agrowisata Kebuh Teh Wonosari

Agrowisata kebuh teh Wonosari terletak di lereng gunung Arjuna kabupaten Malang Jawa Timur. Perkebunan ini berada pada ketinggian antara 950-1250 di atas permukaan laut (dpl) dengan temperatur antara 19-26° Celcius. Agrowisata perkebunan teh ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), yaitu perusahaan Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perkebunan kopi, kakao, karet, teh dan holtikultura. Agrowisata kebun teh Wonosari merupakan salah satu tempat yang nyaman untuk dikunjungi karena kondisi iklimnya yang sejuk dan keindahan panoramanya yang alami.

Dari gambaran umum di atas diperoleh 2 (dua) kondisi :

1. Kondisi fisik

Agrowisata ini cocok untuk wisata keluarga, terutama di akhir pekan. Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata perkebunan teh ini dapat menikmati beberpa pengalaman wisata, antara lain rekreasi, olah raga, dan aktivitas untuk menimba pengetahuan. Obyek wisata ini memfasilitasi pengunjung untuk menikmati pesona alam perkebunan teh, menghirup udara segar sambil berlari-lari, menyaksikan aktivitas pemetik teh, dan menimba pengetahuan bagaimana pucuk-pucuk teh diolah hingga siap dikonsumsi.

Lokasi Agrowisata kebuh teh Wonosari berada di antara perbatasan dua desa, yaitu Desa Toyomarto, kecamatan Singosari dan Desa Wonorejo, kecamatan Lawang, kabupaten Malang Jawa Timur.

Lokasi Agrowisata kebun teh Wonosari terletak di sebelah barat jalan utama Surabaya Malang. Oleh sebab itu, wisatawan yang ingin menikmati pesona hamparan kebuh teh di kawasan Agrowisata ini dapat mengunjunginya melalui kota Surabaya ibu kota Provinsi Jawa Timur, atau memulai perjalanan melalui kota Malang.

Dari Surabaya, jarak yang harus ditempuh untuk sampai di kawasan perkebunan teh ini sekitar 80 km ke arah selatan, sedangkan dari kota Malang sekitar 30 km ke arah utara. Perjalanan dari Surabaya atau dari Malang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum (bus) atau kendaraan pribadi. Jika menggunakan kendaraan umum pengunjung disarankan turun di kota kecamatan Lawang kabupaten Malang. Dari kecamatan ini pengunjung dapat menumpang angkutan umum (mikrolet) untuk menuju kawasan perkebunan dengan jarak ± 6 km.

2. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Bea masuk ke lokasi wisata alam ini dibedakan berdasarkan hari biasa dan hari libur. Pada hari biasa (Senin – Sabtu) pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 5.000,- per orang, sedangkan pada hari libur (Minggu dan hari libur nasional lainnya) pengunjung diharuskan membayar Rp 6.000,- (Februari 2008).

Pengunjung yang mengajak serta anak-anak dapat menikmati fasilitas lain, seperti menjajal permainan di taman bermain, mengendarai kereta mini, serta menyaksikan kebun binatang mini. Di lokasi ini juga tersedia kolam renang, toko swalayan, warung telepon, fasilitas untuk acara outbond, olahraga berkuda, jalur sepeda sehat, lapangan sepak bola, voli dan tennis.

Wisatawan tidak perlu khawatir jika ingin berlama-lama di area Agrowisata ini karena tersedia beberapa rumah singgah (home stay / wisma) yang dapat disewa dengan tarif yang bervariasi. Untuk satu buah kamar, pengunjung dapat menyewanya antara Rp 100.000 - Rp 300.000 per malam, tergantung jumlah kamar dan fasilitas tambahan yang tersedia (Februari 2008). Selain penginapan di kawasan Agrowisata ini juga tersedia dua aula pertemuan ; aula 1 dengan kapasitas 40 orang dapat disewa dengan harga Rp 500.000 dan aula 2 dengan kapasitas 60 orang dengan harga sewa Rp 800.000 (Februari 2008).

B. Hasil Penelitian

1. Proses Pengolahan Daun Teh menjadi Teh Hitam

Secara umum, pengolahan teh hitam di Indonesia dapat dikategorikan dalam 2 sistem, yaitu orthodox dan sistem baru seperti CTC (Crushing – Tearing – Curling) dan LTP (Lowrie Tea Processor), meski sistem yang digunakan berbeda, secara prinsip proses pengolahannya tidaklah jauh berbeda .

a. Pelayuan

Tahap pertama pada proses pengolahan teh hitam adalah pelayuan. Selama proses pelayuan, daun teh akan mengalami dan perubahan yaitu perubahan senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam daun serta menurunnya kandungan air sehingga daun teh menjadi lemas. Proses ini dilakukan pada alat withering trough selama 12 jam. Hasil pelayuan yang baik ditandai dengan pucuk layu yang berwarna hijau kekuningan, tidak mengering, tangkai muda menjadi lentur, bila digenggam terasa lembut dan bila dilemparkan tidak akan buyar serta timbul aroma yang khas seperti buah masak.

b. Penggilingan dan fermentasi

Secara kimia, selama proses penggilingan merupakan proses awal terjadinya fermentasi yaitu bertemunya polifenol dan enzim polifenol oksidase dengan bantuan oksigen. Penggilingan akan mengakibatkan memar dan dinding sel pada daun teh menjadi rusak. Cairan sel akan keluar di permukaan daun secara rata. Proses fermentasi ini merupakan dasar terbentuknya mutu teh. Selama proses ini berlangsung, katekin akan diubah menjadi theaflavin dan thearubigin yang merupakan komponen penting baik terhadap warna, rasa maupun aroma seduhan teh hitam. Proses ini biasanya berlangsung selama 90-120 menit tergantung kondisi dan program giling pabrik yang bersangkutan. Mesin yang bisa digunakan dalam proses penggilingan ini dapat berupa Open Top Roller (OTR), rotorvane dan press cup roller (PCR), untuk teh hitam orthodox dan mesin crushing tearing dan curling (CTC) : untuk teh hitam CTC.

c. Pengeringan

Proses ini bertujuan untuk menghentikan proses fermentasi pada saat seluruh komponen kimia penting dalam daun teh telah secara optimal terbentuk. Proses ini menyebabkan kadar air daun teh turun menjadi 2,5 – 4%. Keadaan ini dapat memudahkan proses penyimpanan dan transportasi. Mesin yang biasa digunakan dapat berupa ECP (Endless Chain Pressure) dryer maupuun FBD (Fluid Bed Dryer) pada suhu 90-95° selama 20-22 menit. Sebenarnya output dari proses ini sudah dapat dikatakan sebagai teh hitam meski masih memerlukan proses lebih lanjut untuk memisahkan dan mengklasifikasikan teh berdasarkan kualitasnya. Untuk itu diperlukan proses sortasi dan grading.

d. Sortasi dan Grading

Sortasi bertujuan untuk memisahkan teh kering berdasarkan warna, ukuran dan berat. Sedangkan grading bertujuan untuk memisahkan teh berdasarkan standar mutu yang telah disepakati secara nasional maupun internasional.

e. Pengemasan

Teh yang disortasi dan degrading dimasukkan dalam peti miring yang selanjutnya dimasukkan ke dalam tea bulker untuk dilakukan pencampuran (blending). Proses ini untuk menghomogenkan produk teh dalam grade yang sama. Mengingat produk pertanian senantiasa mengalami fluktuasi kualitas, maka produk teh dari batch ke batch dari hari ke hari senantiasa berbeda. Untuk menghilangkan perbedaan terseut dilakukanlah pencampuran.

2. Manfaat Teh Hitam bagi Kesehatan

Teh hitam merupakan salah satu minuman terpopuler di dunia karena selain nikmat sekaligus sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Dari hasil penelitian dari minum teh hitam terhadap kesehatan yaitu :

a. Teh hitam mencegah peningkatan kolesterol

The Netherland National Institute of Public Health adalah uji coba 1-2 cangkir teh hitam per hari menekan penimbunan kolesterol 46%.


b. Teh hitam mengurangi serangan jantung

Dr. Joseph Vito-Boston’s School of Medicine melakukan penelitian orang yang membiasakan minum teh hitam dapat mengurangi serangan jantung 40%.

c. Teh hitam menekan timbulnya hipertensi

Penelitian 600 orang dari 1507 orang Taiwan yang mempunyai kebiasaan minum teh > 1-2 cangkir per hari menekan 46% timbulnya hipertensi.

d. Teh hitam menghambat carries gigi

Polyphenol 0,25 mg – 1,0 mg/ml mampu menghambat penyebaran bakteri mulut dan mampu menghambat GTF. Fluoride (yang ada dalam daun teh) sebanyak 35 ppm – 339 ppm mampu berperan sebagai anti mikroba menghambat translokasi gula sel dan menghambat enzim fosfatase sel.

e. Teh hitam mempertahankan berat badan ideal

Polyphenol teh, menghambat aktivitas lipolisis dari lipare gastric dan lipase pancreas sehingga pencernaan lemak dihambat dan tidak dapat diserap oleh usus halus sehingga dikeluarkan bersama feses.

f. Teh hitam bisa menghambat virus AIDS

ECG EGCG konsentrasi 0,01 pg – 0,02 pg/ml mampu menghambat virus AIDS = 50%.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, maka peneliti akan memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pengolahan daun teh menjadi teh hitam melalui tahap : pelayuan, penggilingan dan fermentasi, pengeringan, sortasi dan grading dan pengemasan.

2. Teh hitam sangat bermanfaat bagi kesehatan yaitu untuk mencegah peningkatan kolesterol, mengurangi serangan jantung, menekan timbulnya hipertensi bahkan bisa menghambat virus AIDS.

B. Saran

Berdasarkan semua uraian mengenai permasalahan yang telah peneliti paparkan sebelumnya, maka ada beberapa saran yang dapat peneliti berikan, di antaranya sebagai berikut :

1. Disarankan kepada pembaca, untuk meneliti pembuatan teh hitam secara tradisional (home industry) tanpa menggunakan alat-alat berat dan besar.

2. Disarankan kepada karyawan perusahaan, dalam pengolahan daun teh menjadi teh hitam harus secara efisien dan memprosesnya secara higienis dan melalui kualitas yang ketat.

3. Pemahaman mengenai pengolahan daun teh menjadi teh hitam untuk meningkatkan sumber daya manusia.


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Brosur Perusahaan Perkebunan Nusantara XII Wonosari Lawang tahun 2009.

Citus internet www.geogle.com


DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN

Gambar I


Tanaman Teh


Gambar II


Proses Pengolahan Daun Teh menjadi Teh Hitam

Gambar III


Alat-alat Pengolahan Teh Hitam


BIODATA PENELITI

1. Nama : KARTINING TWIN

Tempat tanggal lahir : Lamongan, 9 Maret 1992

Alamat : Karangwungu Kidul, Karanggeneng, Lamongan

Hobby : Membaca, mendengarkan musik

Pesan : Jagalah lisanmu, karena lisan merupakan sebuah pedang tajam yang dapat menusukmu jika kamu tidak bisa menjagamu.

2. Nama : SITI FATIMAH

Tempat tanggal lahir : Lamongan, 7 Juni 1992

Alamat : Kawistolegi, Karanggeneng, Lamongan

Hobby : Mendengarkan musik

Pesan : Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk keberhasilan masa depan dan gunakanlah waktu dengan hal-hal yang positif.

3. Nama : NANIN MAIFUROH

Tempat tanggal lahir : Gresik, 2 September 1992

Alamat : Ketanen, Panceng, Gresik

Hobby : Membaca novel, majalah dan cerpen

Pesan : Pendidikan itu adalah perhiasan di waktu senggang dan tempat berlindung di kata susah

4. Nama : MOH. MIFTAKHUL ILMI

Tempat tanggal lahir : Gresik, 5 Maret 1992

Alamat : Pertigaan Petiyen, Takerharjo, Lamongan

Hobby : Main sepak bola

Pesan : Belajarlah dengan rajin agar bisa menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.

No comments:

Post a Comment